Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 2, 2014

"HUBBUL WATHON MINAL IMAN" HADITS PALSU

Gambar
SOAL : Ustadz tolong jelaskan status hadits "hubbul wathon minal iman" (cinta tanah air sebagian dari iman)? (Ismail, Tangerang, 081-696-3841) JAWAB : Ungkapan "hubbul wathon minal iman" memang sering dianggap hadits Nabi SAW oleh para tokoh [nasionalis], mubaligh, dan juga da`i yang kurang mendalami hadits dan ilmu hadits. Tujuannya adalah untuk menancapkan paham nasionalisme dan patriotisme dengan dalil-dalil agama agar lebih mantap diyakini umat Islam. Namun sayang, sebenarnya ungkapan " hubbul wathon minal iman" adalah hadits palsu ( maudhu’ ). Dengan kata lain, ia bukanlah hadits. Demikianlah menurut para ulama ahli hadits yang terpercaya, sebagaimana akan diterangkan kemudian. Mereka yang mendalami hadits, walaupun belum terlalu mendalam dan luas, akan dengan mudah mengetahui kepalsuan hadits tersebut. Lebih-lebih setelah banyaknya kitab-kitab yang secara khusus menjelaskan hadits-hadits dhaif dan palsu, misalnya : 1. Kitab Tahdzirul

Teknik BE-DO-Have dalam bisnis

Oleh : Muhammad Rosyidi Azis Salah satu tools (alat bantu) yang sering dipakai oleh orang-orang yang sukses dalam bisnis adalah tools BE-DO-HAVE. Ternyata, BE-DO-HAVE bisa pula dijadikan tools dalam aktivitas apapun, semisal aktivitas pribadi, keluarga, kelompok, perusahaan, bahkan negara. Juga untuk urusan bisnis, sosial, dakwah  dan yang lainnya. Karena yang namanya alat, maka teknik ini bisa dilakukan oleh siapapun dengan latar belakang apapun pelakunya. Dalam khazanah kajian islam, teknik ini bisa dinamai sebagai kaidah kausalitas (sebab akibat) atau sunnatullah . Secara ringkas, BE adalah ilmu menjadi (BEING), DO adalah ilmu melakukan (DOING) dan HAVE adalah ilmu mempunyai (HAVING). Bagaimana menyusun BE-DO-HAVE  ? Untuk mengaplikasikan teknik ini, yang pertama kali ditetapkan adalah HAVE-nya. HAVE adalah apa-apa yang ingin kita capai, kita raih, kita wujudkan, atau kita miliki. HAVE adalah target, DREAM atau GOAL. Seseorang yang memi

SEGMENTASI untuk PENETRASI

Gambar
Oleh Risky Irawan Sobat Pengusaha yang diridlai Allah SWT. Pelajaran selanjutnya yang dapat kita ambil adalah tentang ber-bisnis cermat, dimana kita dapat melakukan MIND SHARE untuk mendapatkan MARKET SHARE dan HEART SHARE . Kata – kata ini seringkali kita dengar dari berbagai media, apalagi kata-kata ini sering dilontarkan juga oleh para pakar marketing . Tapi kali ini kita akan belajar langsung dari maestro marketing -nya langsung, yaitu Rasulullah SAW. Sebelumnya penulis akan membagi beberapa point penting dalam hal MIND SHARE yang terdiri dari Segmentation , Targeting dan Positioning . Yang akan dibahas satu per satu dengan rinci. Setelah penaklukan Kota Makkah dalam Musnad Ahmad dikisahkan, Pada saat Rasulullah melakukan kunjungan dalam rangka proses Bisnis ke Bahrain yang terletak di salah satu bagian timur Semenanjung Arabia, seseorang yang bernama Abdul Qais dating menemui Rasulullah SAW. Singkat kata, dalam pertemuan itu

Cengkraman Ekonomi Kapitalisme Amerika dan Solusi Kebijakan Ekonomi Khilafah

Gambar
Amerika adalah sebuah Negara adidaya yang ekonominya 100% berbasis sistem ribawiyah-spekulatif (kapitalisme) dan merupakan penghela utama peradaban barat-modern. Banyak sekali orang yang tersihir oleh kehebatan teknologi negeri itu, terpesona oleh kekayaannya yang luar biasa, sehingga sama sekali tidak mengira bahwa sebenarnya negara adidaya itu mengumpulkan kekayaan dunia lewat beberapa manipulasi. Diantaranya : 1.     1. Selama ini Amerika Serikat membiayai pertumbuhan domestiknya lewat tabungan bangsa-bangsa lain di dunia. Semenjak ditinggalkannya standar emas, Amerika telah memetik keuntungan sebagai pemimpin kurs mata uang. Ini berarti bahwa mereka diuntungkan dari dollar untuk digunakan diseluruh dunia. Mereka diuntungkan dari hak untuk menetapkan suku bunga demi kepentingan domestiknya ketimbang kepentingan global. Dampak negatifnya terasa ketika Amerika Serikat meningkatkan suku bunganya tinggi sekali, mengakibatkan jatuhnya keuangan Mexico dan dimulainya krisis utan

ILMU DAN TSAQAFAH

Gambar
Oleh : M. Shiddiq Al-Jawi Sesungguhnya tidaklah mengherankan kalau umat Islam terkecoh menganggap ilmu-ilmu alam seperti fisika sama universalnya dengan ilmu-ilmu sosial seperti politik dan ekonomi. Mengapa? Sebab, pandangan tersebut juga dominan di negara-negara Barat, setelah kuatnya pengaruh Positivisme yang dirintis oleh August Comte (1798-1857). Sistem pendidikan di Dunia Islam yang didasarkan pada paradigma sekularisme akhirnya mengimbaskan pandangan yang sama itu kepada umat Islam (Butt, 1996: 17 & 42). Positivisme adalah anggapan bahwa yang dapat diselidiki atau dipelajari hanyalah "data-data yang nyata/empirik", atau yang mereka namakan 'positif'. Positivisme merupakan tradisi berpikir dalam ilmu-ilmu sosial Barat yang sebenarnya dipinjam dari pandangan, metode, dan teknik ilmu-ilmu alam dalam memahami dan menyelidiki fenomena alam. Karena itu, Positivisme mempercayai universalisme dan generalisasi yang diperoleh dari prosedur metode ilmiah (scientif

MEMAHAMI KONSEP IJTIHAD DAN TAQLID DENGAN BENAR

Oleh : KH. M. Shiddiq al-Jawi Masalah ijtihad dan taqlid, merupakan salah satu isu besar yang direspons dengan antusiasme sangat tinggi di kalangan umat Islam. Betapa tidak, seluruh intelektual muslim terkemuka sejak abad ke-18 hingga ke-20 M, baik ulama reformis dan revivalis yang berideologi Islam, seperti Syah Waliyullah al-Dahlawi (1702-1762), maupun intelektual modernis berideologi sekuler, seperti Sayyid Ahmad Khan (1817-1898), senantiasa mendorong ijtihad di tengah umat dan bahkan mempraktikkannya. Semuanya sepakat ingin membuka dan bahkan mendobrak pintu ijtihad untuk mengatasi kemerosotan berpikir umat Islam yang telah berlangsung lama sejak ditutupnya pintu ijtihad pada abad ke-4 H. Namun sejauh ini usaha itu nampaknya belum berhasil secara gemilang. Buktinya, secara kuantitas, praktik ijtihad masih langka. Mujtahid masih sangat sedikit di tengah-tengah umat. Secara kualitas pun, konsep ijtihad itu sendiri kadang dipahami secara kurang tepat dan bahkan dipahami secara

SAPAAN ‘WAJIB’ PEBISNIS MUSLIM: Apa Kabar Hari Ini?

Gambar
Dikutip dari buku motivasi metanoiac Islami pertama Be The Best, not ‘be asa’, M. Karebet Widjajakusuma, Gema Insani Saudaraku, pasti sangat mudah dan spontan kita menjawab sapaan ini. Dari jawaban yang standar, seperti “Alhamdulillah”, “Baik” atau “Biasa-biasa aja” sampai yang di bawah standar, seperti “mmm gimana ya?”, “au ah gelap” atau “emang gue pikirin!”. Adakah yang salah dengan semua jawaban tadi? Tentu tidak, karena jawaban tadi memang sangat tergantung pada ‘cuaca’ hati dan pikiran. Jawaban di saat hati sedang ‘mendung berawan’ apalagi sampai dilanda ‘badai’ wajar berbeda dengan saat hati sedang cerah sumringah tak ‘berawan’. Sampai di sini, rasanya memang tak ada masalah. Tapi, tahukah kita kalau jawaban atas sapaan ini punya konsekuensi lain yang berhubungan dengan semangat, keyakinan diri dan potensi sukses hidup? Nah, saudaraku di sinilah letak masalahnya. Anthony Robbins, mantan office