BENTANG BUDAYA
Sebelum membahas tentang bentang budaya, ada baiknya kita
mengetahui dulu pengertian budaya, dari mana itu budaya dan untuk apa budaya
itu ada.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh yang dihasilkan
oleh manusia untuk memenuhi potensinya yang berasal dari keterkaitan dirinya,
alam semesta dan kehidupan.
Kenapa ada Budaya?
Budaya berasal dari manusia sebagai penciptanya. Sedangkan
manusia itu sendiri adalah makhluk yang khas dari segi cara mereka
memperlakukan dirinya, alam semesta dan kehidupan. Kekhasan manusia itu
bersumber pada apa yang ada pada dirinya yaitu berupa akal pikiran, kebutuhan
jasmani dan naluri.
Manusia diberikan akal pikiran untuk berkreasi, melakukan
inovasi, memilih, merencanakan sesuatu dan akhirnya melakukan suatu tindakan
terhadap fakta. Fakta ini tentunya dikaitkan dengan upaya manusia untuk
memenuhi kebutuhan jasmani (seperti makan, minum) dan untuk memenuhi kebutuhan
nalurinya ( naluri meng-agungkan sesuatu/religious instink, melestarikan
dirinya/seksual instink, mempertahankan diri/survival instink), sehingga
timbullah yang namanya budaya.
Ketika manusia memahami sesuatu
berdasarkan tata cara yang khas berarti dia memiliki (pola pikir) yang unik.
Ketika seluruh dorongan pemuasan (atas kebutuhan fisik dan naluri-pen) dikaitkan dan digabungkan secara
pasti dengan (persepsi) tentang
sesuatu berdasarkan pemahaman yang khas tentang kehidupan berarti dia memiliki
(pola sikap) yang unik. Dan takkala persepsinya tentang kehidupan menyatu dalam
dirinya disaat pemahaman dan kecenderungannya menentukan sesuatu berarti dia
memiliki kebudayaan yang unik. Jadi, kebudayaan itu adalah mengarahkan manusia,
baik akal maupun kecenderungannya, terhadap sesuatu dengan arahan yang dibangun
diatas asas yang satu (pola pikir dan sikap). Berdasarkan hal itu maka
pembentukan kebudayaan adalah mewujudkan satu asas dalam berpikir dan
kecenderungannya manusia. Asas ini kadangkala satu jenis, kadangkala beraneka
ragam. Apabila asasnya beraneka ragam maka hal itu layaknya menjadikan beberapa
kaedah sebagai asas dalam berpikir dan kecenderungan. Memang hal itu juga
menghasilkan kebudayaan, akan tetapi kebudayaannya tidak mempunyai corak yang
khas. Dan apabila asasnya satu macam maka hal itu layaknya menjadikan satu
kaedah sebagai asas dalam berfikir dan kecenderungan. Dan ini menghasilkan
manusia yang berkebudayaan khas dan mempunyai ciri yang unik. Inilah yang harus
diwujudkan pada diri manusia dan yang harus diusahakan ketika mendidik setiap
individu.
Jadi bentang Budaya itu sendiri adalah Hasil dari bentukan manusia melalui pola pikir dan
pola sikapnya untuk memenuhi potensi dirinya yang ada kaitannya dengan alam
semesta dan kehidupan, berupa fisik dan non fisik.
Bentang budaya sendiri terbagi
menjadi dua yaitu bentang budaya fisik dan non fisik.
Bentang budaya fisik adalah hasil dari bentukan manusia melalui
pola pikir dan pola sikapnya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan jasmani
dan religious serta survival instinknya. Sebagai contoh:
1. Sawah
merupakan hasil dari pola pikir dan pola sikap manusia untuk memenuhi kebutuhan
jasmaninya, yaitu makan.
2. Sumur
merupakan hasil dari pola pikir dan pola sikap manusia untuk memenuhi kebutuhan
jasmaninya, yaitu minum.
3. Jalan
raya merupakan hasil dari pola pikir dan pola sikap manusia untuk memenuhi
kebutuhan jasmaninya, yaitu untuk pendistribusian makanan dan minuman.
4. Kebun
merupakan hasil dari pola pikir dan pola sikap manusia untuk memenuhi kebutuhan
jasmaninya, yaitu makan.
5. Rumah
merupakan hasil dari pola pikir dan pola sikap manusia untuk memenuhi survival
instinknya, yaitu berteduh.
6. Vihara
merupakan hasil dari pola pikir dan pola sikap manusia untuk memenuhi relegius
instinknya, yaitu sembahyang.
7. Dan
sebagainya.
Adapun Bentang budaya non fisik adalah hasil dari bentukan manusia melalui
pola pikir dan pola sikap yang bertujuan untuk memenuhi instinknya (naluri).
Sebagai contoh :
1. Tarian
merupakan hasil dari pola pikir dan pola sikap manusia untuk memenuhi naluri
mempertahankan diri (survival instink), yaitu supaya dihargai ataupun
bersenang-senang.
2. Upacara
merupakan hasil dari pola pikir dan pola sikap manusia untuk memenuhi naluri
mempertahankan diri, yaitu supaya disiplin atau menghargai sesuatu.
3. Pacaran
merupakan hasil dari pola pikir dan pola sikap manusia untuk memenuhi naluri
seksualnya, yaitu kelegaan seksual.
4. Pernikahan
merupakan hasil dari pola pikir dan pola sikap manusia untuk memenuhi naluri
seksualnya, yaitu melestarikan keturunan
5. Dan
sebagainya.
Demikianlah materi
ringkas tentang budaya dan bentang budaya. (Mochamad Fajrin Ramdani)
Komentar
Posting Komentar